KEPEDULIAN KELUARGA SEBAGAI BENTENG KESEHATAN JIWA
KEPEDULIAN KELUARGA SEBAGAI BENTENG KESEHATAN JIWA
Sudah kewajiban kita semua untuk saling membantu tanpa memandang status, gender bahkan silsilah keluarga. Gangguan kesehatan jiwa misalnya dapat diobati apalagi jika diketahui sejak dini. Keluarga sebagai organisasi terkecil sudah seharusnya memberikan kehangatan, kebersamaan. Sehingga keluarga yang harmonis mampu menyumbang berkurangnya angka mengurangi resiko gangguan mental.
Keluarga adalah tempat berbagi rasa, berbagi cerita, bercanda. Kebersamaan keluarga akan menciptakan rasa perhatian dan kepedulian. Hal tersebut merupakan bantuan yang diperlukan bagi mereka yang mengalami gangguan jiwa. Orang yang mengalami gangguan kesehatan jiwa memiliki perasaan yang sangat sensitif. Gangguan inilah yang sering terlihat akibat tidak bisa mengekspresikan perasaannya bahkan terlalu berlebihan. Ketidakmampuan mereka ini seperti menghadapi perasaan seperti amarah, takut, cemas, rasa bersalah, rasa cinta, iri dan lain-lain.
Saling menjaga, saling membantu agar semua anggota keluarga sehat jiwa sangat diperlukan. Terapkanlah dalam keluarga untuk saling mengemukakan pendapat, menunjukan perasaan, mengekspesikan kesenangan dan kesedihan agar terjadi saling interaksi di keluarga. Selain itu tidak lupa untuk mendidik anggota keluarga dengan kehidupan beragama. Seseorang akan dapat mengkontrol emosi dan pikirannya jika sudah di tanamkan ilmu agama yang baik.
Derajat kesehatan jiwa setiap orang berbeda-beda. Tidak semua orang selalu mempunyai ciri jiwa yang sehat sepanjang hidupnya. Setiap orang pasti mengalami stress, cemas dalam hidupnya namun bagaimana ia mampu mengolah keadaan perasaannya. Ungkapkan setiap perasaan dan tak perlu di tahan. Latihlah anggota keluarga agar mampu mengungkapkan perasaannya dengan bebas namun tetap memperhatikan aturan. Membina keluarga memanglah tidak mudah namun sangatlah penting. Jika hal ini dapat terwujud sudah pasti keluarga akan semakin baik.